Diantara sekian banyak tanda-tanda hari kiamat, bangkitnya Ya’juj Ma’juj merupakan tanda kiamat yang penuh tanda tanya dan kontroversi. Pertanyaan pertama tentu saja menyangkut wujud dan hakikat Ya’juj Ma’juj, gambaran tentang makhluk ini sudah bercampur antara fakta dan mitos, antara berita yang benar dan yang palsu, sehingga tidak heran jika ada yang mengganti menggambarkan mereka seperti monster seram bertubuh besar, ada pula yang melukiskan ia dengan sosok bertaring, bertelinga panjang dan pendek, sebagian bahkan meyakini Ya’juj Ma’juj bukanlah manusia tapi makhluk jadi-jadian.
Selain tentang hakikat Ya’juj Ma’juj, muncul juga perdebatan tentang kehadiran mereka dalam kisah raja Zulqarnain serta tembok yang dibuat sang raja untuk mengurung mereka. Jika memang benar tembok itu masih ada, dimanakah lokasinya. Apakah tidak pernah ada manusia yang menemukannya atau barangkali tembok itu telah hancur kalau begitu dimanakah sisa reruntuhannya dan dimanakah Ya’juj dan Ma’juj sekarang, atau jangan-jangan tembok yang disebutkan itu bukanlah dalam makna yang sebenarnya tapi sebuah tembok ghaib yang menjadi tabir alam penghalang mereka dan alam manusia.
Ya’juj dan Ma’juj merupakan dua istilah yang selalu disebut bersamaan, istilah ini dapat kita temukan dalam Al Qur’an dan hadis juga kitab-kitab suci terdahulu. Sebagian ahli bahasa berpendapat Ya’juj dan Ma’juj berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata anja yang berarti bergejolak atau berkobar dan dapat pula bermakna yang cepat gerakannya. Sedangkan menurut yang lain Ya’juj dan Ma’juj bukan dari bahasa Arab, tapi berasal dari bahasa ibrani yang kemudian diserap dalam bahasa Arab, karena kelompok Ya’juj dan Ma’juj ini sudah ada sebelum peradaban Arab lahir dan sebelum diletakannya tata bahasa Arab.
Kata Ya’juj dan Ma’juj sama halnya dengan kata Iblis, Adam, Hawa, Ibrahim, Musa, Harun, taurat dan injil yang semuanya bahasa non-Arab yang kemudian diserap ke bahasa Arab. Fantasi berlebihan tentang Y’ajuj dan Ma’juj ikut membuat rancu hakikat sebenarnya dari makhluk ini, apalagi banyak hadis palsu yang beredar tentang Ya’juj dan Ma’juj memperlengkap gambaran ulang tentang makhluk perusak ini. Yang pasti Ya’juj dan Ma’juj bukanlah alien dari planet luar bumi juga bukan monster besar yang buruk rupa, mereka seperti dijelaskan dalam hadis shahih merupakan manusia anak keturunan nabi Adam as. Hanya saja mereka menjadi ras bangsa yang menjadi mionir dan penebar kerusakan dimuka bumi, sehingga kelak mayoritas penghuni neraka berasal dari golongan mereka. Keterangan ini bisa kita dapatkan didalam hadis shahih yang diriwayatkan imam Bukhari.
Rasulullah saw bersabda:
Allah Ta’ala ber firman kepada Adam: “Wahai adam”, Maka Adam menjawab: “Aku sambut panggilan mu dengan senang hati serta semua kebaikan ada ditanganmu.” Lalu Allah Ta’ala berfirman: “Keluarkan gerombolan penghuni neraka.” Maka adam bertanya: “Siapa itu gerombolan penghuni neraka?” Allah menjawab: “Mereka terdiri dari Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan orang dari setiap seribu orang” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidk mabuk tetapi karena azab Allah yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapakah yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah mejawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu/ dan dari Ya’jujwaMa’juj seribu orang.” (HR. Bukhari)
Uraian Rasulullah tentang hadis diatas memberi pemahaman bahwa perbandingan umat Rasulullah yang menjadi penghuni neraka dengan Ya’juj dan Ma’juj yaitu 1:999, ini juga menunjukan populasi yang sangat banyak dari bangsa perusak ini dan tentu saja populasi sebanyak itu tidak datang tiba-tiba karena mereka manusia maka mereka juga beranak hingga mencapai populsi yang besar.
Kebangkitan Ya’juj dan Ma’juj merupakan bagian dari tanda akhir zaman, tapi bukan berarti mereka sekelompok orang yang mendadak muncul diakhir zaman, mereka telah lama ada. Ketika al-Quran menceritakan kisah raja Zulqarnain al-Quran menyinggunng tentang keberadaan mereka. Nama Ya’juj dan Ma’juj disebut ketika raja Zulqarnain bertamu dengan kaum yang bahasa mereka sukar dipahamai, kaum ini mengeluhkan kepada sang raja tentang keberadaan Ya’juj dan Ma’juj yang membuat kerusakan dimuka bumi, kaum ini meminta pada raja agar membuat dinding antara dua gunung yang akan membatasi gerak dari Ya’juj dan Ma’juj. Dialog antara Zulqarnain dan kaum ini Allah kisahkan dalam surat al-Kahfi:
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati dihadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata ‘Hai Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ (QS. Al Kahfi : 93-94)
Raja Zulqarnain mengajak kaum tadi untuk bekerja sama membangun tembok dari besi, tembok selesai di bangun dan Ya’juj Ma’juj terkurung di dalamnya hanya saja tembok ini tidak akan menghalangi mereka selamanya, suatu saat akan hancur dan mereka akan keluar membuat berbagai kerusakan di muk bumi. Kisah ini juga Allah ceritakan didalam surat Al Kahfi:
Zulqarnain berkata: ‘Apa yang telah diberikan oleh Rabbku kepadaku lebih baik , maka bantulah aku, agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu, Zulqarnain berkata: ‘tiuplah api itu.’ Hingga apabila besi besi itu sudah merah seperti api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga agar kutuangkan keatas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa pula melubanginya. Zulqarnain berkata: ‘Ini merupakan rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku pasti benar.’ (QS. Al Kahfi :95-98)
Selain sifat rakus tamak dan merusak yang ditunjukan oleh Ya’juj dan Ma’juj, mereka juga sangat sombong dan takabur, apa saja yang mereka lewati akan mereka eksploitasi sehingga semua menjadi rusak. Bahkan dikisahkan dalam hadis shahih, mereka menjadi penyebab keringnya air danau Tiberias yang sekarang masuk ke dalam wilayah Israel, mereka juga membunuh manusia yang tidak sesuai dengan prinsipnya bahkan tidak hanya itu, kesombongan mereka sampai pada menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya’juj wa Ma’juj.
Kemudian mereka berjalan dan berakhir digunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: ”Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit .” maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah. (HR. Muslim)
Mereka menyangka pencapaian mereka itu telah mengalahkan penduduk langit. Sama sekali tidak, Allah memberikan mereka Istijraj atau kemudahan berbuat dosa sehingga kelak akan Allah binasakan sekaligus.
Lepasnya Ya’juj Ma’juj merupakan salah satu dari tanda semakin dekatnya hari kiamat, yaitu ketika mereka menguasai dunia tak ada yang sanggup menghentikan mereka termasuk kaum muslimin yang bersama nabi Isa as, untuk menghancurkan mereka Allah mengirim sejenis ular yang menyerang leher mereka yang menyebabkan mereka binasa, mayat-mayat bergelimpangan dan bau busuk menyengat. Untuk membersihkan itu semua Allah mengirimkan burung-burung yang membawa mayat-mayat itu dan mengirim hujan untuk membersihkannya.
Keterangan dari al-Qur’an dan hadis tidak menyebut dengan tegas tentang hakikat Ya’juj dan Ma’juj, secara garis besar Al Qur’an dan hadis berebicara tentang lepasnya mereka menjelang kiamat. Sehingga para ulama, ahli tafsir dan sejarawan senantiasa berijtihad untuk memahami hakikat mereka dan kaitannya dengan realita saat ini.
Secara umum ada dua pendapat tentang Ya’juj dan Ma’juj, pendapat pertama meyakini bahwa mereka masih terkurung dalam benteng yang dibuat oleh Zulqarnain dan kelak saat nabi Isa bangkit barulah mereka dilepaskan. Sedangkan pendapat kedua meyakini bahwa Ya’juj dan Ma’juj telah lama lepas dari benteng yang mengurungnya dan saat ini mereka tengah berada ditengah-tengah kita merusak segalanya tanpa kita sadari.
Para ulama, ahli tafsir, dan sejarawan yang menyatakan Ya’juj Ma’juj telah lepas juga berbeda pendapat tentang sosok Ya’juj dan Ma’juj ini, Imran Husein seorang pakar studi akhir zaman dalam bukunya “ AN ISLAMIC VIEW of GOG & MAGOG in the mother world” mengungkapkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj telah lepas dan lepasnya mereka berkaitan erat dengan suatu kaum dan suatu negeri, wilayah manakah yang dimaksud dan siapakah kaum tersebut, kesimpulan tersebut bisa ditelusuri dengan memperhatikan kembali surat Al Anbiya ayat 95 & 96 yang berbicara tentang Ya’juj dan Ma’juj.
“Terdapat larangan pada sebuah kota yang telah kami binasakan bahwa mereka akan pernah kembali, sampai Ya’juj Ma’juj dilepaskan dan mereka menyebar kesegala penjuru.” (QS. Al Anbiya : 95-96).
Ayat diatas menjelaskan bahwa ada suatu kaum yang tidak bisa kembali kesebuah wilayah hingga dilepasnya Ya’juj dan Ma’juj barulah mereka bisa kembali, dari seluruh hadis yang telah diteliti tentang Ya’juj dan Ma’juj hanya satu wilayah yang terkait dengan mereka yaitu Yerussalem sedangkan kaum yang akan kembali ketika Ya’juj Ma’juj dilepas tak lain adalah kaum Yahudi. Tembok yang dibangun Zulqarnain diyakini telah lama runtuh karena rasanya tidak mungkin ada wilyah didunia yang tertutup dinding besi yang menghimpun populasi manusia dalam jumlah besar. Populasi sebesar Ya’juj dan Ma’juj saat ini tidak mungkin bisa bersembunyi dalam tembok besi. Di masa lalu Yerussalem dua kali di hancurkan, Bani Israil dua kali terusir dari tanah suci, pengusiran pertama terjadi saat Yerussalem diserang mereka ditawan dan diperbudak, Bani Israil baru bisa kembali ke tanah suci pada masa Syeirs Agung pendiri Imperium Persia syeirs lah yang membawa Bani Israil kembali ke tanah suci. Pengusiran kedua terjadi saat Romawi menguasai Yerussalem. Romawi mengusir, mengasingkan dan memperbudak mereka keluar Yerussalem. Selama dua millennium berikutnya mereka berserakan ke berbagai penjuru dunia, al-Quran menjelaskan bahwa apa yang mereka alami itu merupakan hukuman dari Allah ta’ala pada mereka dan mereka baru akan kembali ketika Ya’juj dan Ma’juj berkuasa dan ketika Ya’juj Ma’juj dilepaskan, mereka merangsak bagai gelombang, mereka menyebar ke berbagai penjuru menguasai dunia menjadi Super Power dan dengan kekuasaannya atas dunia, mereka membawa kembali kaum Yahudi ke Yerussalem untuk mengklaimnya sebagai milik mereka.
Orang-orang Yahudi telah mengklaim kembali tanah suci dan telah mendirikan Negara disana dengan mengusir orang-orang Palestina, maka Imran Husein berkesimpulan bahwa bangsa yang membawa orang Yahudi ke Palestina itulah Ya’juj dan Ma’juj, ia juga menambahkan bahwa sebagian besar orang Yahudi yang mendirikan Negara Israel saat ini merupakan orang Eropa yang menyamar sebagai Yahudi, sedangkan Yahudi asli bangsa Bani Israil adalah warga kelas dua di Israel. Secara genetic Bani Israil dekat dengan bangsa Arab, sementara saat ini banyak yahudi yang berkulit putih dari mana asal mereka. Informasi ini juga dikemukakan oleh ahli lain seperti sejarawan Perancis Ernes Renand dan Arthur Costler seorang jurnalis dan penulis asal Austria, mereka telah lama berteori bahwa mayoritas Yahudi yang ada di Israel sekarang bukanlah Yahudi keturunan Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub mereka aslinya adalah bangsa Khazar. Bangsa Khazar inilah yang menyebar ke Eropa timur kemudian ke Eropa barat, sebagian dari mereka kemudian banyak yang hijrah ke Amerika.
Tanggapan penting lainnya dalam hadis nabi yang menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan menjadikan bangsa Arab sebagai sasaran penindasan dan penganiayaan, dan inilah yang terjadi saat ini dan suatu saat Israel akan melancarkan perang besar untuk memperbesar wilayahnya dari sungai Nil ke sungai Eufrat. Wilayah-wilayah tersebut saat ini masih dalam kekuasaan bangsa Arab, saat ini tidak ada yang paling mengancam bangsa Arab selain Israel terutama dengan senjata nuklirnya. Negara ini diperkirakan mempunyai 60-200 rudal berhulu ledak nuklir.
“Dari Zainab binti Jahsyin bahwa Nabi bangun dari tidurnya seraya berkata: “La ilahaillallah, celakalah orang-orang Arab, karena keburukan yang telah dekat. Telah terbuka pada hari ini dari dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini (membentuk jari melingkar)”, kemudian Zainab berkata: “Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa meskipun bersama kita ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab: “Ya, ketika keburukan semakin banyak jumlahnya.”” (HR. Bukhari).
Apalagi sifat Ya’juj Ma’juj yang merusak sangat mirip dengan apa yang dilakukan Israel dan pendukungnya, kerusakan yang dilakukan bukan hanya materil dengan melakukan pembunuhan massal, tetapi mencakup segala aspek kehidupan. Dengan tangan dan jaringannya yang menguasai dunia, mereka merusak agama, merusak akhlak, merusak tatanan sosial dan ekonomi. Kerusakan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis dengan pembunuhan massal, dengan merusakan kunci unsur kehidupan termasuk kehidupan akhirat.
Ya’juj dan Ma’juj merupakan kaum dengan profesi dan gaya hidup yang menciptakan dan mempraktekan semua jenis kerusakan, apalagi danau Tiberias yang didalam hadis nabi disebut air danau tersebut akan habis oleh Ya’juj dan Ma’juj saat ini berada dibawah pendudukan Israel. Bagaimana kondisi danau itu sekarang? Ternyata debitnya terus menurun dengan drastis dan sejumlah kalangan menyebut kita hanya perlu menunggu waktu untuk mengering. Danau ini menjadi sumber air utama di Israel untuk pertanian, sanitasi dan air minum. Wallahu A’alam.
Sebagian ulama dan sejarawan mengaitkan Ya’juj dan Ma’juj dengan orang-orang asia timur seperti jepang, cina, korea dan bangsa . Diantara yang berpendapat demikian itu ialah Dr. Shalah Abdul Fatah dalam bukunya yang berjudul “KISAH UMAT TERDAHULU”. Beliau menguatkan pendapat dari Abu Qalam Al Zani seorang ulama besar dari India, menurut mereka Ya’juj dan Ma’juj ini berasal dari satu tempat ditimur laut wilayah ia. Bahkan kata ia dan sendiri terkait erat dengan kata Ma’juj. Terkadang kata Ya’juj dan Ma’juj juga dipakai dengan sebutan dan Tartar. Pendapat ini juga meyakini bahwa Ya’juj dan Ma’juj telah beberapa kali keluar dan kelak di hari kiamat akan kembali bangkit dan menujukan dominasi mereka. Salah satu dari rentetan kebangkitan itu terjadi pada abad ke 12 Masehi atau abad ke 7 Hijriah. Mereka menyerang kerajan-kerajaan islam sebelah barat kemudian berkuasa dan menghancurkannya dan Hulago berhasil memasuki Baghdad yang merupakan ibukota pada masa Khilafa Abbasiah dan menghancurkannya pada tahun 656 Hijriah. Kerusakan yang ditimbulkan pasukan begitu dahsyat, menurut beberapa riwayat jumlah kaum muslimin yang tewas dikota Baghdad saat itu mencapai 2 juta orang. Pedang-pedang prajurit Mongol ini tidak berhenti selama 40 hari menebas leher orang-orang islam hingga kota Baghdad banjir darah.
Saat ini dunia tengah menyaksikan sebuah kekuatan baru sebagai pesaing adidaya Amerika dengan penduduk yang hampir seperempat penduduk dunia merupakan modal yang cukup untuk menguasai dunia. Bahkan bukan rahasia lagi jika perekonomian dibeberapa Negara dikuasai oleh etnis ini.
Memang belum jelas apa yang akan terjadi di masa depan, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk bukan tidak mungkin mereka akan menguasai dunia.
Pendapat kedua yang menyatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj masih terkurung didalam dinding yang dibuat oleh raja Zulqarnain juga didukung oleh banyak ulama, mereka berpatokan kepada makna literal yang ada dalam hadis tentang kemunculan Ya’juj dan Ma’juj. Munculnya Ya’juj Ma’juj merupakan tanda kiamat besar, hadis menyebutkan bahwa kemunculan Ya’juj Ma’juj terjadi setelah nabi Isa as membunuh Dajjal. Nabi Isa jugalah yang berdo’a kepada Allah ta’ala agar membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, Allah pun lantas membinasakan mereka dengan mengirim ulat yang membinasakan mereka serta mengamankan Negara-negara dn hamba-hambanya dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj.
Sedangkan saat ini Dajjal dan nabi Isa saja belum muncul, bagaimana mungkin Ya’juj dan Ma’juj telah lepas. Tidak ditemukannya dinding yang mengurung Ya’juj Ma’juj sampai saat ini bukanlah alasan untuk mengatakan Ya’juj dan Ma’juj telah lepas. Memang banyak pencapaian yang telah didapat manusia dengan teknologi canggih, tapi banyak pula sesungguhnya hal yang belum diketahui manusia.
0 comments:
Post a Comment