ALLAHU AKBAR!! ALLAHU AKBAR!! Adzan membuat kita tersungkur, keagungan hanya milik Allah Azza Wa Zalla, sudah seharusnya kita rendah dihadapannya, kalau bukan karena pertolongan Allah umat islam tidak akan pernah Berjaya.
Allah swt telah memilih Al Mahdi sebagai khalifah yang melanjutkan misi kenabian Muhammad saw. Al Mahdi bersama pasukannya akan menaklukan jazirah Arab dan Persia, membebaskan Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsa dari Zionis Israel, kemudian berperang dengan pasukan Roma dan menaklukannya.
Saat melakukan konstantinopel pasukan Al Mahdi dari Bani Ishaq hanya mengumandangkan gema tahlil dan takbir “LAAILAAHILLALLAH WALLAAHU AKBAR”. Pada akhir zaman Al Mahdi berhasil menaklukan berbagai kawasan didunia untuk menegakan agama Allah kemudian menghancurkan bangsa Yahudi dan Ya’juj me-Ma’juj dan membunuh Dajjal dengan bantuan Isa Al Masih.
Inilah kemenangan umat islam dibawah panji Al Mahdi, namun fitnah akhir zaman tak mudah dilalui umat islam, fitnah akhir zaman merupakan ujian keimanan untuk menegakan yang hak dan menghancurkan yang batil.
Allah swt berfirman :
“Dan katakanlah : “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. Al Isra’ : 81)
Fitnah itu sejatinya telah melanda umat Islam saat ini, tak sedikit diantara kita yang terjerumus dalam fitnah yang maha maha dahsyat ini hingga mereka saling berperang dan membunuh sesama Muslim. Fitnah itu pula yang telah memalingkan kita untuk beraqidah yang lurus dan menjalani hidup sesuai dengan sunnah Rasul.
Musim semi demokrasi telah melanda negeri-negeri Arab, perang akhir zaman adalah perang ideologi, perang lawan Dajjal dan system yang telah dibangunnya baik dalam politik ekonomi maupun budaya. Perang akhir zaman ditutup dengan sebuah pertempuran maha dahsyat, lalu dimanakah kita dan generasi keturunan kita pada saat peristiwa maha dahsyat itu terjadi?
Akhir zaman ditandai dengan terpilihnya seorang laki-laki dari keturunan Rasulullah Muhammad bin Abdullah, ialah Al Mahdi. Al Mahdi dibai’at oleh sebagian kecil umat islam di depan ka’bah, menurut sebuah riwayat jumlah mereka 314 orang sebagaimana jumlah pasukan perang badar.
Rasulullah saw bersabda :
“Akan berlindung di rumah ini (Ka’bah) suatu kaum yang tidak memiliki kekuatan dan pengikut yang banyak. Kepada mereka diutus satu pasukan (yang sangat besar), karena pasukan itu sampai di Al baida, Allah menenggelamkan mereka”.(HR. Muslim)
Al Mahdi berlindung di ka’bah setelah dikejar-kejar pasukan Arab dari Syam yang dikenal kelompok Assyufyani, namun Allah menenggelamkan mereka ditanah Arab. Setelah pembai’atan dan penenggelaman pasukan Arab, bergabunglah pasukan berpanji hitam untuk membela Al Mahdi.
Setelah menaklukan semua kawasan di jazirah Arab, Al Mahdi bersama pasukannya menaklukan Persia dan Yerussalem dan membebaskan Masjidil Aqsa dari cengkraman Zionis Israel.
Pada akhir zaman akan terjadi pertempuran maha dahsyat melawan bangsa eropa yang disebut Malhamah Kubro yang terjadi di Aa’mal dan Damil sebuah kawasan di Damascus.
Rasulullah saw bersabda :
“Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukannya untukmu, Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukanya untukmu. Kemudian, kamu memerangi Dajjal. Dimana Allah akan menaklukanyya untukmu” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majjah)
Penaklukan Al Mahdi berlanjut hingga menguasai Cina, Rusia dan India yang disebutkan dalam Hadis :
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga kalian memerangi suku khuz dan Karman dari kalangan Azam (non Arab), yang wajahnya kemerah-merahan, pesek hidungnya, sipit matanya dan mukanya seperti perisai yang lengkung”. (HR. Bukhori)
Tidak akan datang Dajjal kecuali setelah datangnya Al Mahdi kemudian Nabi Isa as turun ke bumi untuk mendampingi Al Mahdi memerangi dan menumpas Dajjal. Saat turun, Nabi Isa ikut mendirikan shalat bersama imam Mahdi, kemudian berkatalah Al Mahdi : “Majulah wahai Rasul Allah, jadilah imam”. Nabi isa menjawab : “Tidak, diantara kalian ada pemimpin yang telah dimuliakan oleh Allah dalam umat ini".
Pasukan islam dibawah kepemimpinan Al Mahdi dan Nabi Isa kemudian memerangi Dajjal yang dipandu pengikutnya dari kaum Yahudi. Kaum ini sejatinya sudah ada saat ini, seperti dijelaskan dalam hadis Nabi:
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 Yahudi dari kota Isfahan, mereka memakai Al-Tayalisah”. (HR. Muslim)
Yahudi Isfahan adalah salah satu dari 12 suku Yahudi yang sebagian mereka menetap di kota Isfahan (Iraq)
Dalam perang dunia kedua bangsa Yahudi sering dianggap menjadi korban kekejaman Nazi Jerman, mereka dibantai sacera massal di camp-camp konsentrasi hingga menewaskan 6 juta orang Yahudi. Namun para sejarawan mulai mengungkap kebohongan isu ini. Berdasarkan laporan resmi palang merah internasional pada tahun 1979, populasi Nazi Jerman pada tahun1933 berjumlah sekitar lima ratus ribu orang, sedangkan penghuni camp konsentrasi yang tewas sekitar 270 ribu lebih, itupun berasal dari berbagai bangsa. Jadi angka orang Yahudi yang dibantai di camp konsentrasi jelas sebuah kebohongan.
Cerita fiksi ini didokumentasikan dalam berbagai film Hollywood untuk memperkuat bangsa Yahudi yang menjadi korban perang untuk mencari simpati dunia. Isu ini juga dihembuskan oleh orang-orang Zionis sendiri untuk menakut-nakuti bangsa Yahudi di Jerman agar mereka bersedia direlokasi ke Palestina. Tercatat lebih dari 10 ribu Yahudi Jerman bermigrasi ke Palestina.
Seorang Zionis sejati “Baron Lionel Woter Rosechild berada dibalik deklarasi Belfour pada tahun 1917 yang memberi kesempatan orang Yahudi bermigrasi ke tanah Palestina, perjanjian itu dibuat saat Tuki Usmani yang menguasai kawasan Palestina saat itu berada dikondisi lemah dan berada diambang kehancurannya.
Para imigran yang diperdatangkan ke Palestina dan membeli banyak tanah hingga akhirnya mereka menguasai sector ekonomi, sosial dan politik. Dengan dukungan inggris kedatangan para imigran ini berubah menjadi penjajahan hingga saat ini dan berdirilah Negara Israel pada tahun 1948. Perang Dunia I maupun Perang Dunia II telah menimbulkan kesengsaraan dan banyak korban jiwa, sejatinya permainan para kelompok politisi yang sebagian besar dikendalikan oleh kelompok Zionis. Ini pula yang terjadi di timur tengah, jatuhnya rezim-rezim dictator dinegeri Arab baik dari Iraq, Libya, Mesir, Tunisia hingga Yaman atas nama kebangkitan rakyat merupakan skenario yang telah disusun Yahudi Zionis.
Kawasan Timur Tengah sengaja dibuat tidak stabil untuk meluruskan agenda Zionisme menguasai kaum kawasan ini. Seperti yang telah dinyatakan Rabbai Fishman, seorang zionis didepan komite khusus PBB pada 9 Juli 1947 bahwa “The Promise Land” tanah yang dijanjikan untuk bangsa Israel memanjang dari sungai Nil hingga ke Eufrat, termasuk Suriah, Libanon, hingga Arab Saudi, artinya musim demokrasi yang kini telah melanda tanah Arab sesungguhnya bukan untuk memenuhi aspirasi rakyat tapi memenuhi agenda Zionisme.
Langkah pertama antara dengan cara memisahkan agama dari politik hingga terciptalah masyarakat Liberal-Sekuler. Di Tunisia Abdul Hamid Jalasi dari partai An Nahdan mengatakan dengan tegas kami akan bekerja untuk membangun masyarakat Sekuler Futuralistik. Sementara di Maroko, Abdullah bin Qiran dari partai Keadilan dan Pembangunan seperti dilaporkan Al Arabia pernah berkata: Agama milik masjid dan kami tidak akan ikut campur dalam kehidupan pribadi warga.
Perang dunia ketiga akan kembali dikobarkan oleh agen-agen Zionisme dengan mempererat konflik antara islam dan barat, misi utamanya adalah menjadikan negeri Israel sebagai penguasa dunia dalam rangka menyambut sang Messiah yang akan memimpin kerajaan dunia. Sebuah kerajaan yang disebutnya The New World Older sebuah tatanan dunia baru dibawah satu pemerintahan dunia dan kendali Zionisme Israel. Agenda ini sudah dinyatakan oleh George Phurs pada tahun 2003 dengan cara menumbangkan para bonekanya di timur tengah ayang awalnya adalah sekutu mereka. Proyek ini bertujuan untuk menghilangkan hegemoni negara-negara sosialis Rusia dan Cina di timur tengah dan Afrika. Karena sebagian penguasa Arab mulai melirik kekuatan lain diluar kekuatan barat.
Kawasan timur tengah disebut-sebut sebagai Rock Land karena memiliki kandungan sumber daya alam dan mineral yang melimpah, maka barangsiapa yang ingin menguasai dunia menuju global Imperium kuasailah timur tengah. Krisis poitik di Mesir dan Suriah tak lepas dari konspirasi Zionis, Zionisme berusaha mengintervensi untuk melawan kekuatan aliansi Rusia dan Cina. Mereka berusaha menyusup kepada kelompok Mujahidin dengan misi dan tujuan yang berbeda, bukan untuk menegakan agama Allah. Penyerangan senjata kimia terhadap rakyat Suriah bisa jadi sebuah rekayasa para agen Zionis untuk menggulingkan rezim Bashar Assad. Di Suriah, Zionis lebih dulu ingin melemahkan kekuatan Rusia, Cina dan Iraq sebagai pendukung rezim Bashar Assad, tapi setelah itu Zionisme kembali akan menghantam kekuatan Islam.
Masih ingat dengan perang Afganistan? Amerika serikat memberikan dukungan dan bantuan senjata kepada kaum Mujahidin untuk melawan Uni Soviet yang mulai menduduki kawasan ini pada tahun 1979. Pada tahun 1989 Uni Soviet akhirnya angkat kaki dan menarik pasukannya dari Afganistan. Namun apa yang terjadi setelah itu? ketika rakyat Afganistan mendeklarasikan Negara Islam Afganistan dibawah pimpinan Muhammad Mujahid pada tahun 1996 Amerika kembali meradang, kemudian berusaha menghancurkan pemerintah Taliban. Bahkan para petinggi Al Kaida yang mereka latih berubah menjadi buruan Amerika dan dituduh sebagai teroris. Inilah kelicikan nyata yang tertulis dalam pena sejarah, kondisi serupa bisa jadi menimpa para Mujahidin di negeri Suriah. Kelicikan bangsa Yahudi dan orang-orang kafir sudah dijelaskan Allah ta’ala dalam firmannya:
“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya suatu kebaikan kepada mu (umat Islam) dari Rabb-mu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Baqarah : 105)
Masjidil Aqsa adalah tempat paling suci bagi umat Islam setelah Mekah dan Madinah, tempat ini berkaitan dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah ke Sidratul Muntaha. Sejak era pendudukan Israel ditanah Palestina, masjid ini menjadi sasaran Israel karena disinilah kuil Solomon berdiri yang dianggap symbol kejayaan Yahudi. Zionis Israel melakukan penggalian dibawah tanah yang menyebabkan pondasi masjid suci ini sedikit demi sedikit rapuh.
“Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di Al-A’maq atau di Dabiq. Lalu mereka diserbu oleh balatentara dari Madinah, mereka adalah sebaik-baiknya penduduk bumi saat itu.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Dalam lanjutan hadis ini dikisahkan pula:
“Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Romawi yang disebut dalam hadis ini dianggap representasi dari kaum kafir sedangkan pasukan dari Madinah adalah pasukan yang berada dibawah panji Al Mahdi. A’maq yang disebut hadis ini terletak dilembah An Thiuf selatan Turki, sedangkan Dabiq berada didekat Alepo Suriah.
Ketika Al Mahdi beserta pasukannya tiba di Syam maka keluarlah Dajjal, dan ketika Al Mahdi memimpin shalat turunlah nabi Isa a.s untuk membantu Al Mahdi membunuh Dajjal.
Peperangan yang dahsyat itu sebenarnya tidak hanya diulas dalam hadis nabi, juga diceritakan dari kalangan ahli kitab dengan versi yang berbeda. Perang dahsyat itu disebutnya Armageddon karena terjadi dilembah Megeddon atau Mageddon Palestina. Armageddon sering dianggap perang terdahsyat umat manusia karena menggunakan berbagai alat yang paling modern, mungkin inilah yang disebut perang nuklir. Ketika senjata pemusnah massal ini digunakan tentu akan mengakibatkan banyak kerusakan dimuka bumi. Inilah perang terbesar pada akhir zaman.
Sahabat Auf bin Malik pernah bertanya kepada Rasulullah tentang tanda-tanda kiamat kemudian Nabi saw menjelaskan tanda pertama adalah wafatnya Rasulullah hingga membuat Auf menangis lalu Rasulullah membujuknya untuk diam setelah itu Rasulullah menyebutkan penaklukan Baitul Maqdis, kematian yang merenggut umat Islam seperti wabah kematian kambing, konflik dahsyat yang menimpa umat Islam, harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas, terjadi genjatan senjata antara umat Islam dengan Bani Asfar (bangsa berambut pirang) lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan kemudian Rasulullah menjelaskan yang dimaksud tujuan adalah panji pada tiap panji terdiri dari 12000 prajurit benteng umat Islam saat itu diwilayah yang disebut Dhotoh daerah sekitar kota Damaskus, hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad.
Sebagian tanda-tanda itu sudah terjadi saat ini, perang yang terjadi di Suriah dan Palestina sudah diisyaratkan oleh Rasulullah dalam berbagai sabdanya. Ketika Rasulullah ditanya oleh Mudzaifah bin Aliyaman dan Mu’adz bin Jabal dimanakah ia harusnya menetap? Maka Rasulullah bersabda:
“Beradalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihanNya.”
Dan Rasulullah saw bersabda:
“ Permulaan dari perkara ini (islam) adalah kenabian dan rahmat. Berikutnya tegaknya khilafah dan rahmat. Selanjutnya muncul kerajaan dan rahmat. Kemudian orang-orang memperebutkannya, seperti kuda-kuda yang berebut. Maka, kewajiban kalian untuk berjihad. Sesungguhnya sebaik-baik jihad adalah ribath. Sebaik-baik tempat ribath adalah Asqalan.” (HR. At Thabrani)
Kota Asqalan telah dikenal sejak dahulu, menempati tempat strategis dibibir pantai yang selalu ramai dengan perdagangan. Palestina tidak pernah ditaklukan kecuali diawali dengan penaklukan Asqalan, yang dimaksud ribath berjaga di tapal batas sebuah negeri untuk menghalau serangan musuh. Sabda Rasulullah ini memiliki tujuan masa depan agar umat Islam berada di negeri Syam untuk menghadapi perang akhir zaman. Pada saat seruan jihad itu dikumandangkan pada akhir zaman, pada saat imam Mahdi tentu menunjukan dirinya, tentu umat islam harus memilih apakah berada dibarisan kaum Mujahidin atau memilih mundur. Jika perjuangan Mujahidin di Suriah dan Palestina sebagai sebuah awal maka solidaritas umat Islam dunia termasuk umat Islam Indonesia sudah selayaknya kita tunjukan baik dengan harta maupun dukungan politik.
Jihad untuk menegakan haq dan memerangi kebatilan tidak hanya berlangsung di negeri Syam, sesungguhnya tengah terjadi pula dinegeri ini. Jangan pernah lupa dengan apa yang telah menimpa bangsa ini, ketidak adilan, maraknya korupsi, kemiskinan dan lainnya adalah persoalan bangsa yang harus diselesaikan oleh umat islam. Apalagi negeri seperti Indonesia yang dihuni oleh mayoritas muslim takkan pernah lepas dari intervensi Zionisme. Apa yang kita lakukan saat ini terutama untuk bangsa ini dan keluarga kita akan makin memperjelas dimanakah posisi kita saat perang akhir zaman itu terjadi.
0 comments:
Post a Comment