Home » » Para Penghuni Neraka

Para Penghuni Neraka

Posted by Deni Apriliandi



http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2015/10/29/21779/664xauto-rasululloh-menangis-ketika-jibril-mengisahkan-pintu-neraka-151029a.jpg


Apa yang anda bayangkan jika letusan gunung merapi, awan panasnya menyapu semua kawasan yang berada di sekitarnya, lalu lahar panasnya melahap semua pemukiman dan ladang-ladang yang subur?.

Letusan gunung merapi yang dahsyat menyisakan sebuah cerita perubahan iklim dunia dan hilangnya sebuah peradaban. Lalu panasnya perut bumi ini tak seberapa dibandingkan dahsyatnya neraka.

“Dan golongan kiri, sipakah gologan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas mendidih dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan…” (QS Al Waqi’ah : 41-44).

Mari kita bayangkan dineraka tidak ada air untuk mengurangi dahaga, tidak ada udara untuk menyegarka neraka, dan tidak ada tempat bernaung dari pedihnya siksaan itu. Api neraka itu menghancurkan semuanya hingga tak ada yang tersisa.

Rasulullah bersabda:

“Api yang kita kenal di dunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka,” Seseorang berkata, “Ya Rasulullah sudah cukup, sudah cukup?” Rasulullah bersabda, “Api neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah 69 bagian yang setara. (HR. Bukhari).

Maka bayangkanlah panasnya api neraka yang apabila mengenai telapak kaki mampu mendidihkan kepala, maka masihkah kita lalai menjalankan perintah agama.

 Rasulullah saw pernah melihat sidratul munthaha tempat paling tinggi dilangit ke tujuh, dalam peristiwa isra’ mi’raj itu Rasulullah diantar oleh jibril untuk melihat surga dan neraka.
“Demi  Yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kamu melihat apa yang aku lihat, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis,” Para sahabatnya bertanya, “Apa yang engkau llihat, wahai Rasulullah? Nabi menjawab, “Aku melihat surga dan neraka” (HR. Muslim).

 Semoga kita dipertemukan di tengah keindahan surga yang penuh dengan kenikmatan dan dijauhkan dari siksa neraka. Aaminn ya robbal a’lamiin.

Kita diwajibkan untuk mengimani surga dan neraka tanpa perlu menanyakan dimana lokasinya, karena hanya Allah yang tahu.

Pernahkah kita merasakan kulit terbakar, sakitnya belum seberapa. Tapi api neraka mampu menghanguskan kulit manusia, namun allah kembali menggantinya dengan kulit baru hingga kulit yang sensitive itu akan terus menerus merasakan pedihnya terbakar.

Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang kafir itu terhadap ayat-ayat Kami, kelak Kami akan masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit meraka hangus, kami ganti kulit meraka dengan kulit yang lain (baru), supaya meraka merasakan azab. Sesungguuhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS. Annisa : 56)

Orang-orang kafir akan disiram diatas kepalanya dengan hanim, hanim adalah air sangat panas hingga menembus dan menghancur luluhkan semua isi perut manusia. Wajah mereka akan di nistakan hingga mereka dalam keadaan buta, tuli dan bisu pada hari kiamat nanti, mereka juga akan diseret diatas muka mereka dengan leher di belenggu rantai. Para penghuni tidak diberi makanan kecuali pohon berduri yang tidak memberi manfaat apapun, jika mereka memakannya perut mereka mendidih seperti air panas dan jika haus tak tertahankan mereka berebut untuk meminum hanim yaitu air yang mendidih sangat panas hingga merobek-robek perut mereka.

Rasulullah mengabarkan juga salah satu bentuk siksa neraka:

“Jarak antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang ditempuh penunggang kuda yang larinya cepat.” (HR. Bukhari Muslim)

Dalam berbagai hadis juga diceritakan penduduk neraka akan membesar hingga gigi grahamnya sebesar gunung uhud sedangkan tebal kulitnya sejauh perjalanan 3 hari. Namun tidak semua ukuran penghuni sama, ada yang masuk ke neraka dengan wujud makhluk sangat kecil, mereka adalah orang-orang yang sombong dan akan dikumpulkan dalam bentuk manusia seukuran biji dan akan digiring masuk ke dalam penjara didasar neraka.

para penghuni neraka akan ditemani oleh berhala-berhala yang dahulu mereka sembah, karena itu matahari dan bulan akan dilemparkan kedalam neraka karena ada sebagian manusia yang menyembahnya.

Mungkin kita merasa tidak menyembah selain Allah tapi kita mencintai sesuatu melebihi atas kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya dan pada hari akhir kita dikumpulkan dengan orang yang dahulu kita idolakan, mungkin mereka adalah pemimpin-pemimpin kita atau pembesar-pembesar kita yang telah menyesatkan kita dari kebenaran.
           
"pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, "alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul,"  dan mereka berkata, "ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar. (QS. Al Ahzab : 66-68).

Rasulullah pernah bersabda ketika ditanya seseorang tentang hari kiamat.

“Sesungguhnya engkau bersama yang engkau cintai.”

Anas bin Malik pernah berkata, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.
“Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.”” (HR. Muslim)

Karena itu hati-hatilah dengan yang kita idolakan, cukuplah Rasul menjadi suri tauladan kita janganlah kita menjadi orang yang menyesal sebagaimana orang-orang kafir. Mereka menangis dan berteriak, mereka berharap dan memohon kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia agar mereka bisa beriman dan beramal shaleh, namun penyesalan itu tiada gunanya.

Istilah neraka berasal dari bahasa sansakerta dan bahasa hindi yaitu “NA RA KA” yang dalam mitologi hindu dilukiskan sebagai raksasa kejam. Dalam bahasa Arab neraka disebut “NAR” sebagaimana yang dicantumkan dalam al-Qur’an. Neraka dinamai antara lain dengan nama Jahannam, Ladzo, Khuthamah, Sya’ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyyah. Nama-nama neraka ini disebutkan dalam al-Qur’an namun tidak ada dalil yang menyatakan berkaitan dengan tingkatan neraka dan tingkatan dosa yang dilakukan oleh manusia.

Dalam al-Qur’an Allah ta’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya neraka jahanam itu benar-benar merupakan ancaman bagi mereka (yang mengikuti setan) semua. Neraka jahanam itu mem[unyai tujuh pintu, yang setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka” (QS. Al Hijr: 43-44)

Menurut Ibnu Kasir Rahimaqumullah, setiap pintu telah disiapkan bagi pengikut iblis sesuai dengan tingkat kedurhakaan mereka. Luasnya neraka tidak bisa kita bayangkan, sebagaimana sabda nabi yang diriwayatkan imam Muslim: Neraka jahanam akan diperlihatkan pada hari kiamat dengan 70.000 utas tali yang masing-masing dipegang oleh 70.000 malaikat.

Panas api neraka bertingkat-tingkat, begitu juga azab yang telah disiapkan Allah ta’ala bagi para penghuninya. Semakin rendah tingkatan neraka semakin panas apinya dan semakin pedih azabnya. Orang-orang munafiq akan ditempatkan di neraka yang paling bawah denga siksa yang paling pedih, sedangka siksaan teringan sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis nabi diriwayatkan Bukhari Muslim adalah penghuni neraka yang diberi sandal yang talinya terbuat dari api neraka lalu mendidihlah otaknya sebagaimana air mendidih didalam periuk.

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya” (QS. Al Baqarah 36)

Neraka juga dihuni mereka yang mengikuti kepercayaan dan ideologi yang bertentangan dengan Islam, mereka selalu mengajak orang lain untuk menjadi pengikutnya, mereka tidak hanya dari golongan manusia juga dari bangsa jin.
Allah swt berfirman:
“Dan (Ingatlah) hari ketika Allah menghimpun mereka semua, (dan Alla berfirman), “Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia” (QS. Al An’am: 128)

Tanda-tanda penghuni neraka adalah mereka yang menerima catatan amalnya dari belakang, namun ketika didunia kitapun sudah mengenali karakter mereka yang akan menjadi penghuni abadi dineraka, yaitu mereka yang menghabiskan hidupnya untuk bersenang-senang menurut syahwat dan hawa nafsunya.

Allah ta’ala berfirman:

“Orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Neraka adalah tempat tinggal mereka” (QS. Muhammad: 12)

Mereka juga tidak mempercayai hari akhir, mereka menyangka setelah mati tidak akan dihidupkan kembali dan dimintai pertanggung jawabannya. Namun tidak semua orang kekal dineraka, mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan tidak menyekutukannya tetapi dosa mereka lebih berat dari amal baiknya. Diantara mereka adalah para pemimpin yang tidak berlaku adil, diantara mereka juga adalah orang-orang yang melakukan dosa besar seperti orang yang membunuh orang tanpa alasan yang sah, juga mereka yang berbuat dzalim kepada orang lain, mereka yang makan harta riba, makan harta orang lain terutama harta anak yatim dan mereka yang  berzina.

Rasulullah telah mengabarkan dalam hadis:
“Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penghuni neraka yang masih ada keimanan didalam hatinya meskipun seberat butir atom akan dikeluarkan Allah dari neraka baik dari syafa’at para nabi, malaikat atau orang-orang mu’min.

Allah swt berfirman:
 “Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (QS. Thaha: 109)

Syafa’at pertama kali diberikan oleh nabi Muhammad saw. Seperti dikisahkan dalam hadis:
“Maka mereka datang kepadaku. Akupun meminta izin kepada Rabb-ku. Ketika aku melihat Rabb-ku, maka aku menjatuhkan diri bersujud kepadaNya, Allah membiarkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakNya. Kemudian dikatakan kepadaku (oleh Allah): “Angkat kepalamu! Mintalah, niscaya engkau akan diberi! Katakanlah, niscaya perkataanmu akan didengar! Berilah syafa’at, sesungguhnya engkau diberi wewenang memberi syafa’at”. Maka aku mengangkat kepalaku. Lalu aku memuji-muji Rabb-ku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafa’at. Namun Allah memeri batasan kepadaku dengan suatu batasan. Lalu aku mengeluarkan mereka dari Neraka dan memasukannya ke dalam surga. Kemudian aku kembali lagi kepada Allah, lalu aku menjatuhkan diri bersujud kepadaNya seperti saat pertama. (Demikian pula) pada yang ketiga atau keempat kalinya. Sehingga tidak ada lagi yang tersisa di dalam Neraka, kecuali orang yang ditahan oleh Al Quran” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud dengan ditahan oleh Al Quran menurut Qotada. Mereka yang kekal didalamnya. Menurut imam Syafi’I dalam kitab ar-Risalah, Rasulullah adalah manusia terbaik yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya lagi terpilih sebagai Rasul-Nya dan yang diutamakan atas seluruh makhluk dengan membuka rahmatnya, penutup keNabian dan lebih menyeluruh dari ajaran Rasul sebelumnya. Beliau ditinggikan namanya didunia dan menjadi pemberi syafa’at yang syafa’atnya dikabulkan diakhirat.

Dengan izin Allah, syafa’at bisa jadi datang dari anaknya yang shaleh atau dari sahabat-sahabatnya yang lebih dahulu menempati surga. Sebaliknya anak dan istri kita bisa menjadi fitnah. Ada orang yang selangkah lagi masuk surga, tiba-tiba malaikat menyeretnya ke neraka karena pengaduan anak dan istrinya, karena selam didunia tidak pernah menasihati dan menjaganya dari api neraka. Kita akan dimintai pertanggung jawaban amalan yang kita sia-siakan.

Syafa’at tidaklah berlaku bagi orang-orang kafir karena mereka kekal didalam neraka. Mereka akan meminta tolong kepada penjaga neraka untuk diringankan azabnya tapi sia-sia
            Pemirsa , semoga allah mengampuni semua dosa kita dan menjauhkan kita dari siksa neraka. Terima kasih atas perhatian anda. Wassalamua’laikum warohmatullahi wabarakaatuh.


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.