Apa yang anda bayangkan jika
letusan gunung merapi, awan panasnya menyapu semua kawasan yang berada di
sekitarnya, lalu lahar panasnya melahap semua pemukiman dan ladang-ladang yang
subur?.
Letusan gunung merapi yang dahsyat menyisakan sebuah cerita
perubahan iklim dunia dan hilangnya sebuah peradaban. Lalu panasnya perut bumi
ini tak seberapa dibandingkan dahsyatnya neraka.
“Dan
golongan kiri, sipakah gologan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas
dan air yang panas mendidih dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak
sejuk dan tidak menyenangkan…” (QS Al Waqi’ah : 41-44).
Mari kita bayangkan dineraka tidak ada air untuk mengurangi
dahaga, tidak ada udara untuk menyegarka neraka, dan tidak ada tempat bernaung
dari pedihnya siksaan itu. Api neraka itu menghancurkan semuanya hingga tak ada
yang tersisa.
Rasulullah bersabda:
“Api yang
kita kenal di dunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka,”
Seseorang berkata, “Ya Rasulullah sudah cukup, sudah cukup?” Rasulullah
bersabda, “Api neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah 69 bagian yang
setara. (HR. Bukhari).
Maka bayangkanlah panasnya api neraka yang apabila mengenai
telapak kaki mampu mendidihkan kepala, maka masihkah kita lalai menjalankan
perintah agama.
Rasulullah saw pernah
melihat sidratul munthaha tempat paling tinggi dilangit ke tujuh, dalam
peristiwa isra’ mi’raj itu Rasulullah diantar oleh jibril untuk melihat surga
dan neraka.
“Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya
kamu melihat apa yang aku lihat, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak
menangis,” Para sahabatnya bertanya, “Apa yang engkau llihat, wahai Rasulullah?
Nabi menjawab, “Aku melihat surga dan neraka” (HR. Muslim).
Semoga kita dipertemukan di tengah
keindahan surga yang penuh dengan kenikmatan dan dijauhkan dari siksa neraka.
Aaminn ya robbal a’lamiin.
Kita diwajibkan untuk mengimani surga dan neraka tanpa perlu
menanyakan dimana lokasinya, karena hanya Allah yang tahu.
Pernahkah kita merasakan kulit terbakar, sakitnya belum
seberapa. Tapi api neraka mampu menghanguskan kulit manusia, namun allah
kembali menggantinya dengan kulit baru hingga kulit yang sensitive itu akan
terus menerus merasakan pedihnya terbakar.
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang kafir itu terhadap ayat-ayat Kami, kelak Kami akan masukkan ke
dalam neraka. Setiap kali kulit meraka hangus, kami ganti kulit meraka dengan
kulit yang lain (baru), supaya meraka merasakan azab. Sesungguuhnya Allah Maha
perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS. Annisa : 56)
Orang-orang kafir akan disiram diatas kepalanya dengan hanim,
hanim adalah air sangat panas hingga menembus dan menghancur luluhkan semua isi
perut manusia. Wajah mereka akan di nistakan hingga mereka dalam keadaan buta,
tuli dan bisu pada hari kiamat nanti, mereka juga akan diseret diatas muka
mereka dengan leher di belenggu rantai. Para penghuni tidak diberi makanan
kecuali pohon berduri yang tidak memberi manfaat apapun, jika mereka memakannya
perut mereka mendidih seperti air panas dan jika haus tak tertahankan mereka
berebut untuk meminum hanim yaitu air yang mendidih sangat panas hingga
merobek-robek perut mereka.
Rasulullah mengabarkan juga salah satu bentuk siksa neraka:
“Jarak
antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang
ditempuh penunggang kuda yang larinya cepat.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam berbagai hadis juga diceritakan penduduk neraka akan
membesar hingga gigi grahamnya sebesar gunung uhud sedangkan tebal kulitnya
sejauh perjalanan 3 hari. Namun tidak semua ukuran penghuni sama, ada yang
masuk ke neraka dengan wujud makhluk sangat kecil, mereka adalah orang-orang
yang sombong dan akan dikumpulkan dalam bentuk manusia seukuran biji dan akan
digiring masuk ke dalam penjara didasar neraka.
para penghuni neraka akan ditemani oleh berhala-berhala
yang dahulu mereka sembah, karena itu matahari dan bulan akan dilemparkan
kedalam neraka karena ada sebagian manusia yang menyembahnya.
Mungkin kita merasa tidak menyembah selain Allah tapi
kita mencintai sesuatu melebihi atas kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya dan
pada hari akhir kita dikumpulkan dengan orang yang dahulu kita idolakan,
mungkin mereka adalah pemimpin-pemimpin kita atau pembesar-pembesar kita yang
telah menyesatkan kita dari kebenaran.
"pada hari ketika muka mereka
dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, "alangkah baiknya andaikata
kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul," dan mereka berkata, "ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan Kami,
timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan
kutukan yang besar. (QS. Al Ahzab : 66-68).
Rasulullah pernah bersabda ketika ditanya seseorang
tentang hari kiamat.
“Sesungguhnya engkau bersama yang engkau cintai.”
Anas bin Malik pernah berkata, sebagaimana diriwayatkan
Imam Muslim.
“Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam
lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
“Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah,
Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku
tidak beramal seperti amalan mereka.”” (HR. Muslim)
Karena itu hati-hatilah dengan yang kita idolakan,
cukuplah Rasul menjadi suri tauladan kita janganlah kita menjadi orang yang
menyesal sebagaimana orang-orang kafir. Mereka menangis dan berteriak, mereka
berharap dan memohon kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia agar mereka bisa
beriman dan beramal shaleh, namun penyesalan itu tiada gunanya.
Istilah neraka berasal dari bahasa sansakerta dan bahasa
hindi yaitu “NA RA KA” yang dalam mitologi hindu dilukiskan sebagai raksasa
kejam. Dalam bahasa Arab neraka disebut “NAR” sebagaimana yang dicantumkan
dalam al-Qur’an. Neraka dinamai antara lain dengan nama Jahannam, Ladzo,
Khuthamah, Sya’ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyyah. Nama-nama neraka ini disebutkan
dalam al-Qur’an namun tidak ada dalil yang menyatakan berkaitan dengan
tingkatan neraka dan tingkatan dosa yang dilakukan oleh manusia.
Dalam al-Qur’an Allah ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya neraka jahanam itu benar-benar
merupakan ancaman bagi mereka (yang mengikuti setan) semua. Neraka jahanam itu
mem[unyai tujuh pintu, yang setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan
tertentu dari mereka” (QS. Al Hijr: 43-44)
Menurut Ibnu Kasir Rahimaqumullah, setiap pintu telah
disiapkan bagi pengikut iblis sesuai dengan tingkat kedurhakaan mereka. Luasnya
neraka tidak bisa kita bayangkan, sebagaimana sabda nabi yang diriwayatkan imam
Muslim: Neraka jahanam akan diperlihatkan pada hari kiamat dengan 70.000 utas
tali yang masing-masing dipegang oleh 70.000 malaikat.
Panas api neraka bertingkat-tingkat, begitu juga azab
yang telah disiapkan Allah ta’ala bagi para penghuninya. Semakin rendah tingkatan
neraka semakin panas apinya dan semakin pedih azabnya. Orang-orang munafiq akan
ditempatkan di neraka yang paling bawah denga siksa yang paling pedih, sedangka
siksaan teringan sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis nabi diriwayatkan
Bukhari Muslim adalah penghuni neraka yang diberi sandal yang talinya terbuat
dari api neraka lalu mendidihlah otaknya sebagaimana air mendidih didalam
periuk.
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya” (QS. Al
Baqarah 36)
Neraka juga dihuni mereka yang mengikuti kepercayaan dan
ideologi yang bertentangan dengan Islam, mereka selalu mengajak orang lain
untuk menjadi pengikutnya, mereka tidak hanya dari golongan manusia juga dari
bangsa jin.
Allah swt berfirman:
“Dan (Ingatlah) hari ketika Allah menghimpun mereka semua,
(dan Alla berfirman), “Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak
menyesatkan manusia” (QS. Al An’am: 128)
Tanda-tanda penghuni neraka adalah mereka yang menerima
catatan amalnya dari belakang, namun ketika didunia kitapun sudah mengenali
karakter mereka yang akan menjadi penghuni abadi dineraka, yaitu mereka yang
menghabiskan hidupnya untuk bersenang-senang menurut syahwat dan hawa nafsunya.
Allah ta’ala berfirman:
“Orang-orang
yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang. Neraka adalah tempat tinggal mereka” (QS. Muhammad: 12)
Mereka juga tidak mempercayai hari akhir, mereka menyangka
setelah mati tidak akan dihidupkan kembali dan dimintai pertanggung jawabannya.
Namun tidak semua orang kekal dineraka, mereka adalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan tidak menyekutukannya tetapi dosa mereka lebih berat dari amal
baiknya. Diantara mereka adalah para pemimpin yang tidak berlaku adil, diantara
mereka juga adalah orang-orang yang melakukan dosa besar seperti orang yang
membunuh orang tanpa alasan yang sah, juga mereka yang berbuat dzalim kepada
orang lain, mereka yang makan harta riba, makan harta orang lain terutama harta
anak yatim dan mereka yang berzina.
Rasulullah telah mengabarkan dalam hadis:
“Aku
diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir.
Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para
wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penghuni neraka yang masih ada keimanan didalam hatinya
meskipun seberat butir atom akan dikeluarkan Allah dari neraka baik dari
syafa’at para nabi, malaikat atau orang-orang mu’min.
Allah swt berfirman:
“Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang
Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai
perkataannya.” (QS. Thaha: 109)
Syafa’at pertama kali diberikan oleh nabi Muhammad saw.
Seperti dikisahkan dalam hadis:
“Maka
mereka datang kepadaku. Akupun meminta izin kepada Rabb-ku. Ketika aku melihat
Rabb-ku, maka aku menjatuhkan diri bersujud kepadaNya, Allah membiarkan aku
sesuai dengan apa yang dikehendakNya. Kemudian dikatakan kepadaku (oleh Allah):
“Angkat kepalamu! Mintalah, niscaya engkau akan diberi! Katakanlah, niscaya
perkataanmu akan didengar! Berilah syafa’at, sesungguhnya engkau diberi
wewenang memberi syafa’at”. Maka aku mengangkat kepalaku. Lalu aku memuji-muji
Rabb-ku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafa’at.
Namun Allah memeri batasan kepadaku dengan suatu batasan. Lalu aku mengeluarkan
mereka dari Neraka dan memasukannya ke dalam surga. Kemudian aku kembali lagi
kepada Allah, lalu aku menjatuhkan diri bersujud kepadaNya seperti saat pertama.
(Demikian pula) pada yang ketiga atau keempat kalinya. Sehingga tidak ada lagi
yang tersisa di dalam Neraka, kecuali orang yang ditahan oleh Al Quran” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud dengan ditahan oleh Al Quran menurut Qotada.
Mereka yang kekal didalamnya. Menurut imam Syafi’I dalam kitab ar-Risalah,
Rasulullah adalah manusia terbaik yang dipilih Allah untuk menyampaikan
wahyu-Nya lagi terpilih sebagai Rasul-Nya dan yang diutamakan atas seluruh
makhluk dengan membuka rahmatnya, penutup keNabian dan lebih menyeluruh dari
ajaran Rasul sebelumnya. Beliau ditinggikan namanya didunia dan menjadi pemberi
syafa’at yang syafa’atnya dikabulkan diakhirat.
Dengan izin Allah, syafa’at bisa jadi datang dari anaknya
yang shaleh atau dari sahabat-sahabatnya yang lebih dahulu menempati surga.
Sebaliknya anak dan istri kita bisa menjadi fitnah. Ada orang yang selangkah
lagi masuk surga, tiba-tiba malaikat menyeretnya ke neraka karena pengaduan
anak dan istrinya, karena selam didunia tidak pernah menasihati dan menjaganya
dari api neraka. Kita akan dimintai pertanggung jawaban amalan yang kita
sia-siakan.
Syafa’at tidaklah berlaku bagi orang-orang kafir karena
mereka kekal didalam neraka. Mereka akan meminta tolong kepada penjaga neraka
untuk diringankan azabnya tapi sia-sia
Pemirsa ,
semoga allah mengampuni semua dosa kita dan menjauhkan kita dari siksa neraka.
Terima kasih atas perhatian anda. Wassalamua’laikum warohmatullahi
wabarakaatuh.
0 comments:
Post a Comment