Home » » Amalan Penebus Dosa

Amalan Penebus Dosa

Posted by Deni Apriliandi


https://abumuhammadblog.files.wordpress.com/2013/03/hapus-dosa-2.jpg


Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan, bisakah kita menghitungnya. Menghitung dosa bisa jadi tidak penting bagi sebagian kita, barangkali menganggap penyesalan yang tak berguna dan membunuh sikap optimis yang dibutuhkan untuk menjalani hidup. Tapi sadarkah kita, bahwa dosa mempengaruhi kehidupan dunia, sehingga hidup bisa lebih keras dan bisa jadi membawa kita kepada keputus asa-an.

Bagi orang-orang yang menyadari arti kehidupan akhirat, maka menghitung dosa akan jadi sangat bermakna, menghitung dosa bukanlah penyesalan tanpa arti, menghitung dosa bukan sekedar meratapi kasalahan. Menghitung dosa adalah untuk menakar sudah pantaskah kita mati dan bertemu allah azzawazalla di jannah. Renungkanlah sebuah hadits berikut :

“tidak bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya tentang empat perkara; tentang umurnya untuk apa ia habiskan? Tentang ilmunya untuk apa ia amalkan? Tentang hartanya darimana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan? Dan tentang badannya untuk apa ia gunakan?” (HR.Tirmidzi).

Seperti penumpang pesawat yang menemui ajal ditengah samudera bayangkan bila kita hari ini bertemu malaikat pencabut nyawa, sudah siapkah? Maka ingatlah bahwa Allah Maha pengampun, Allah Maha pengasih dan Allah Maha penyayang terhadap hamba-hambanya.

Dosa memang tak kasat mata, seandainya dosa berbau busuk tak bisa kita bayangkan betapa busuknya kita, seandainya dosa seperti kotoran tak bisa kita bayangkan betapa kotornya kita. Meskipun dosa tak dapat dilihat dan tak dapat diraba tapi dampaknya sungguh sangat terasa dan berbahaya.

Dosa maksiat menjadikan ilmu yang dimiliki tiada guna, bahkan maksiat dapat menjadi alat perusak bagi tumbuhnya ilmu. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki maka akan hancur dalam seketika, seorang professor mungkin hanya tinggal kenangan karena maksiat telah membutakan ilmunya, seorang ustadz bisa hancur luluh lantak dalam sekejap karena maksiat membuatnya tidak amanah dalam menjalankan aqidah. Dalam islam hakikat dari ilmu pengetahuan adalah yang dapat menghadirkan ketaqwaan kepada Allah, ilmu yang tak dapat menghadirkan ketaqwaan kepada Allah, maka ia akan menjadi alat perusak yang berbahaya.

Orang yang mengetahui dalil-dalil al-Qur’an dan Sunah, jika tidak mendatangkan ketaqwaan, maka ilmu itu akan membawa bencana di dunia dan akan menjerumuskan pemiliknya dalam siksa di akhirat kelak. Sehingga dari sinilah muncul istilah ulama suf atau ulama musuh.

Pengetahuannya tentang al-qur’an dan sunnah itu bukan digunakan untuk mencerahkan, tapi justru untuk menyesatkan dan sekedar mencari fasilitas dan popularitas duniawi. Demikian juga berbagai kemajuan yang dibuat oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti membuat teknologi nuklir, penemuan dalam bidang genetic, semuanya hanya akan menjadi bencana bagi umat manusia jika tidak dilandaskan pada ketakqwaan kepada Allah ta’ala.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Rum : 41)

Dampak lain yang ditimbulkan maksiat dan dosa adalah dihukum maksiat lain, akhirnya dia menjadi orang yang tak pernah bisa lepas dari maksiat. Seperti minuman-minuman keras, ia akan kecanduan dan terus menerus melakukannya. Seperti pemakai obat-obatan terlarang, ia akan terus ketergantungan. Seperti para koruptor, ia akan terus melakukan kebohongan untuk menutupi kejahatannya, bahkan untuk menutupi kejahatannya, tak segan-segan ia memberikan kesaksian palsu atas nama Allah. Maka ini adalah dosa yang besar yang nyata. Begitupun, sekali seseorang terjebak pada prilaku maksiat, maka syetan telah mempersiapkan perangkap-perangkap berikutnya untuk menjaga agar dia selalu menjadi pengikut setianya. Bukankah iblis telah berkata:

Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah putuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka (manusia) memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua. (QS. Al-Hijr : 39)

Dampak lain dari dosa adalah Allah akan hinakan pelakunya, betapa banyak orang-orang yang tampak terhormat disegani orang banyak, tapi Allah hinakan kedudukannya di dunia, Allah buka aibnya di hadapan khalaya, martabat jatuh, masyarakat memandang rendah kepadanya. Inilah pelajaran yang bisa kita ambil dari pelaku koruptor. Mereka yang dulunya orang yang dihormati atau disegani, tiba-tiba menjadi kesakitan, kehormatan semua yang mereka bangun, lenyap seketika karena dosa korupsi yang menyengsarakan rakyat. Allah ta’ala berfirman:

...dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki.. (QS. Al Haj : 18)

Orang bertaqwa bukanlah manusia suci tanpa dosa, karena sejatinya tidak ada satupun manusia yang ma’sum (bebas dari dosa). Maka bohong besar jika ada imam yang menyatakan diri ma’sum dan orang yang menyatakan suci bahkan mampu mencuci dosa orang lain seolah mengambil hak priogatif Allah. Satu diantara sekian banyak ciri orang bertaqwa adalah mereka yang menyadari dosa dan kesalahannya dan kemudian bersegera memohon ampunan kepada Allah yang Maha Pengampun dan Allah sungguh Maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-hambanya.

Allah begitu banyak menyediakan amalan yang dapat menebus dosa yang dilakukan bahkan beberapa amalan tersebut sangat mudah dan sederhana, namun satu syarat berat yang mengikutinya wajib dilakukan yaitu “Ikhlas”, inilah beberapa amalan yang mampu menghapus dosa.

Wudhu
 merupakan proses bersuci dari hadas kecil. Wudhu wajib dilakukan sebelum melakukan ibadah tertentu seperti Shalat dan Thawaf. Kita juga dianjurkan untuk menjaga wudhu, wudhu mengajarkan kita bahwa islam sangat mencintai kebersihan. Rasulullah saw bersabda :
“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, lalu ia mencuci wajahnya semua dosa yang dilihat oleh matanya bersama tetesan air wudhu. Dan jika ia mencuci tangannya maka akan keluar semua dosa yang dilakukan oleh tangannya bersama tetesan air wudhu. Dan jika ia mencuci kakinya akan keluar dari kakinya semua dosa yang dilakukan oleh dua kakinya bersama tetesan air wudhu hingga akhirnya selesai berwudhu dalam keadaan bersih dari dosa. (HR.Muslim).

Adzan
merupakan panggilian shalat yang dilantunkan lima kali sehari semalam. Panggilan yang mengajak orang beriman untuk rehat sejenak dari kesibukannya dan segera bersimpuh menghadap Allah taa’la. Adzan adalah untaian kalimat yang agung, didalamnya terkandung pujian bagi Allah yang Maha Besar, ada ikrar akan keesaan Allah dan kerasulan Nabi-Nya Muhammad, didalamnya ada ajakan untuk shalat yang juga berarti ajakan untuk meraih kemenangan. Subhanallah, alangkah nikmatnya dan indahnya ber-islam. Bagi kita yang mendengar, sangat dianjurkan untuk menjawabnya dengan kalimat serupa, dan begitu adzan selesai dikumandangkan, kita juga dianjurkan untuk berdzikir dan membaca do’a. dzikir dan do’a yang sederhana ini sekaligus sebagai pengubur dosa kita. Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang setela mendengar azan kemudian mengucapkan “Asyhadu An la Ilaaha Illallah wahdahu la syarika lah wa anna muhammadan raulullah. Radhitu billah rabba wabi muhammadi nabiyan wa rasula wabil islami diina” akan diampuni dosanya.” (HR.Muslim).

Berjalan ke masjid untuk shalat jamaa’h
setiap langkah dari rumah ke masjid akan dihitung sebagai sebuah pahala dan sekaligus menjadi pengubur dosa. Alangkah pemurahnya Allah kepada kita, hanya dengan melangkahkan kaki ke masjid, begitu banyak keutamaan yang Allah berikan kepada hambanya.

Mengucapkan “Amiin” setelah Al Fatihah
Amin adalah ucapan kita, begitu imam selesai membaca Al-Fatihah. Amiin berarti kabulkanlah ya Allah, ini artinya kita memohon kepada Allah agar rangkaian do’a yang terkandung dalam Al-Fatihah yang kita sudah lantunkan dikabulkan Allah swt. Amiin sangat mudah diucapkan, tapi dibalik amalan yang mudah ini, Allah menghapus dosa dan kesalahan.
Al-Fatihah merupakan sebuah pengabdian manusia kepada tuhan , dalam Al-Fatihah juga ada ikrar bahwasannya Allahlah pemilik semesta alam. Dalam Al-Fatihah Allah juga berdialog dalam beberapa nama dan sifatnya yang indah. Seluruh keutamaan inilah yang kemudian kita tutup dengan permohonan kepada Allah ta’ala. Rasulullah saw bersabda:
“Apabila imam mengucapkan amiin maka ikutlah, karena barang siapa yang ucapan amiinnya bersamaan dengan ucapan amiin para malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR.Bukhari-Muslim)

Antara dua shalat
Rasulullah saw bersabda:
“Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at adalah penebus dosa diantara waktu tersebut selama tidak berbuat dosa besar.” (HR.Muslim).
Waktu diantara dua shalat yang kita lalui dengan dosa, akan dapat terhapus oleh shalat yang kita dirikan, jikapun masih ada dosa yang kita perbuat, maka akan ditebus oleh shalat jum’at yang sering kita laksanakan pada hari jum’at. Alangkah ruginya orang yang meninggalkan shalat, tidak hanya dosa yang dituai, kerana meninggalkan kewajiban kepada Allah, tapi juga kehilangan kesempatan untuk menebus dosa-dosanya.

Berjabat tangan
“Tidaklah orang muslim yang bertemu kemudian berjabat tangan maka dosa keduanya akan diampuni sebelum mereka berpisah.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Shalawat
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 59).

“Telah datang kepadaku malaikat dan ia mengatakan, barangsiapa dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, maka aku tuliskan baginya sepuluh kebaikan dan aku hapus darinya sepuluh keburukan, diangkat baginya sepuluh derajat dan dijawab baginya seperti yang ia ucapkan.” (HR. Ahmad)

Ber-Istighfar/Asstagfirullah hal ‘adziim (aku mohon ampun kepada Allah yang Maha agung).
Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk banyak beristigfar:
“Wahai manusia bertaubatlah kepada Allah dan mohon ampunlah pada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dan mohon ampun kepadaNya seratus kali setiap hari.” (HR. Ahmad).
Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, maka rasanya tak mungkin melepaskan istigfar dari keseharian kita. Istigfar bukan hanya sebagai penebus dosa, istigfar juga akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman  jiwa, istigfar juga dapat mempercepat dikabulkannya do’a serta di mudahkan rezeki

Sabar
Rasullullah saw bersabda :
“Tidaklah seorang mukmin ditimpa kegundahan, kegelisahan, kesusahan, musibah, bahkan sampai duri yang melukainya melainkan akan menjadi penghpus dosa baginya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Oleh sebab itu sangat dianjurkan bagi seorang mukmin bersabar ketika sakit, musibah, dan lain sebagainya. Semakin besar kesabaran, semakin besar pahala dan semakin banyak dosa yang dihapuskan.

Pemirsa, itulah sebagian amalan yang mudah dan sederhana tapi mampu meleburkan dosa sebagai bentuk rahmat Allah ta’ala kepada hamba-hambanya, selain amalan di atas masih banyak amalan lain yang bisa meleburkan dosa. Semoga allah ta’ala memudahkan kita memperbanyak amalan yang akan meleburkan dosa kita, sehingga kelak ketika kita menghadapnya itulah menjadi saat terbaik bagi kita.
Terima kasih atas perhatian anda. Wassalamu’alikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.