Home » » Keutamaan Membaca Al Quran

Keutamaan Membaca Al Quran

Posted by Deni Apriliandi






Pahala Membaca Al-Quran

Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Bukan itu saja, tetapi juga Al-Quran itu adalah kitab suci yang paling penghabisan di turunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang di turunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai Al-Quran, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya di rasai dan di kecap oleh penghuni alam semesta.
Setiap mu’min yakin, bahwa membaca Al-Quran saja, sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang di bacanya itu adalah kitab suci illahi. Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mu’min, baik di kala senang maupun dikala susah, di kala gembira maupun di kala sedih,. Malahan membaca Al-Quran itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar  bagi orang yang gelisah jiwanya.
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama Ibnu Mas’ud r.a. meminta nasehat, katanya: “wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tak enak, tidur tak nyenyak.”
Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya: “Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjugi tiga tempat, yaitu ke tempat orang membaca Al-Quran, engkau baca Al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya; atau engkau pergi ke majlis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraaman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga bertaubat dengan cara ini, engkau minta kepada Allah, agar di beri-Nya hati yang lain, sebab hati yang kau pakai itu, bukan lagi hatimu.”
Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas’ud r.a. itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian di ambilnya Al-Quran, terus di baca dengan hati yang khusu’. Selesai baca Al-Quran, berobahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang aman dan tentram, fikirannya tenang, kegelisahannya hilang sama sekali.



Kelebihan Membaca Al-Quran

Tentang keutamaan dan kelebihan membaca Al-Quran, Rasulullah menyatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang maksudnya demikian:

”Ada dua golongan manusia yang sungguh-sungguh dia dengki kepadanya, yaitu orang yang di beri oleh Allah kitab suci Al-Quran ini, di bacanya siang dan malam; dan orang yang di anugerahi Allah kekayaan harta, siang dan malam kekayaan itu di gunakan untuk segala sesuatu yang di ridhai Allah.”


Di dalam hadits yang lain, yang di riwayatkan oleh bukhari dan muslim pula, Rasulullah menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang yang membaca Al-Quran demikian maksudnya:
”Perumpamaan orang mu’min yang membaca Al-Quran, adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat;orang mu’min yang tak suka membaca Al-Quran, adalah seperti buah kurma, baunya tidak begitu harum, tapi manis rasanya;orang munaffiq yang membaca Al-Quran ibarat sekuntum bunga, berbau harum, tetapi pahit rasanya;dan orang munafiq yang tidak membaca Al-Quran, tak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali.”



Besarnya Rahmat Allah Terhadap Orang Yang Membaca Al-Quran di Rumah Peribadatan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah juga menerangkan bagaimana besarnya rahmat Allah terhadap orang-orang yang membaca Al-Quran di rumah-rumah peribadatan (masjid, surau, mushalla, dan lain-lain). Hal ini di kuatkan oleh sebuah hadits yang mashur lagi shahih yang berbunyi sebagai berikut:”kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah peribadatan, membaca Al-Quran secara bergiliran dan ajar-mengajarkan terhadap sesamanya, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga Allah akan selalu  mengingat mereka”(diriwayatkan oleh muslim dari abu hurairah)
Dengan hadits di atasnyalah, bahwa membaca Al-Quran, baik mengetahui artinya atau pun tidak, adalah termasuk ibadah, amal shaleh dan memberi rahmat serta manfaat bagi yang melakukanny;memberi cahaya ke dalam hati yang membacanya sehingga terang benderang, juga memberi cahaya kepada keluarga rumah tangga tempat Al-Quran itu di baca. Di dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh baihaqi dari anas r.a. , Rasulullah bersabada:”hendaklah kamu beri nur (cahaya) rumah tanggamu dengan sembahyang dan dengan membaca Al-Quran !”
Di dalam hadits yang lain lagi, Rasulullah menyatakan tentang memberi cahaya rumah tangga dengan membaca Al-Quran itu. Dalam hadits yang di riwayatkan oleh Daru Quthni dari Anas r.a., Rasulullah memerintahkan :
”Perbanyaklah membaca Al-Quran di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tak ada orang membaca Al-Quran, akan sedikit sekali di jumpai kebaikan di rumah itu, dan akan banyak sekali kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah.”



Pahala Membaca Al-Quran Dalam Sembahyang


Mengenai pahala membaca Al-Quran, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca Al-Quran dalam sembahyang, akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang di ucapkannya, membaca Al-Quran di luar sembahyang pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang di ucapkannya dan membaca Al-Quran di luar sembahyang dengan tidak berwudhu, pahalanya sepuluh kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang di ucapkannya.


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.