Siapapun pernah marah, tapi tahukah anda saat kita marah setan mengintai kita karena iblis telah bersumpah untuk membalas dendam kepada manusia dengan memercikan api amarah dalam hati manusia. Dalam api amarah setan menabur benih-benih kebencian diantara manusia sehingga manusia terjerumus dalam permusuhan, ketika marah manusia sering kehilangan kesadarannya karena berada dalam genggaman setan, dia bisa berbuat apa saja yang sesuai dengan perintah setan, bisa kembali menyakiti, menganiaya bahkan membunuh orang yang dimarahinya lalu setan pun berkata: jika ada orang yang marah lalu kesadarannya hilang maka aku akan berbicara dengan perantara lisannya, dengan kedua tangannya aku akan melakukan tindakan-tindakan tercela, ketika amarah itu memuncak maka dia tidak dapat lagi mengontrol diri maka aku akan melumuri dirinya sehingga dia tega melakukan dosa-dosa besar, akupun meraih kemenangan darinya sehingga akal, pikiran serta semua kekuatan ruh dan jasmaninya berada dalam kekuasaannya.
Amarah adalah salah satu pintu setan untuk menaklukan manusia, tapi sesungguhnya masih banyak pintu lainnya yang mampu ditembus oleh setan, sayangnya kita seringkali lengah bahkan mungkin kita tidak mengetahui bagaimanakah cara setan menguasai kita. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari berbagai godaan setan yang terkutuk.
Inilah kekuatan yang mustahil dikalahkan oleh setan sebagaimana Allah ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai penjaga” (QS. Al-Isra’ : 65)
Bagi orang yang lengah dari berdzikir pada Allah, setan pun dengan leluasa merasuki mereka. Ada bahaya-nya jika emosi tidak dikontrol karena marah, sedih, takut, stress, gangguan kejiwaan ini termasuk pintu-pintu setan. Ketika marah, ketika sedih pintunya terbuka dan setan sangat mudah untuk masuk.
Apa saja pintu yang biasa dimasuki setan? Ada banyak pintu setan yang merupakan bagian dari penyakit hati, antara lain : Anak, Cinta dunia, Ujub/Sombong, Menganggap rendah orang lain, Dengki, Ria dan Kikir. Selain itu marah merupakan salah satu yang dicintai setan karena kemarahan merupakan sumber segala keburukan dan menahannya merupakan penghimpun segala kabaikan.
Rasulullah saw bersabda:
“Bukanlah orang kuat dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian) tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah” (HR. Bukhori Muslim).
Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu menahan emosinya. Inilah makna kekuatan yang dicintai oleh Allah Ta’ala. sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi:
“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah (HR. Muslim).
Kemarahan bisa jadi muncul karena protes terhadap berbagai realita sosial yang dihadapinya, kemarahan juga timbul karena protes karena takdir yang menimpanya, karena itulah kemarahan sering menimbulkan reaksi kegelisahan dan kesedihan yang mendalam. Kegelisahan sebagaimana marah sering menghinggapi kita karena telah menjadi tabir kehidupan ini. Sebagaimana Allah swt berfirman:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al Balad : 4)
Berbagai perubahan sosial menuntut kita untuk beradaptasi dengan berbagai nilai baru. Namun disaat ajaran agama tidak dijadikan pedoman hidup, kegelisahan dan keresahan hidup makin menghantui manusia hingga menyebabkan munculnya berbagai penyakit jiwa. Karena kegelisahan dan ketakutan inilah manusia sering menyalahkan masa lalu dengan mengucapkan kata “seandainya”. Inilah kata yang telah diingatkan oleh Rasulullah saw :
“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan) serta jangalah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’ Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim).
Pernyataan seandainya membuka pintu setan karena didalam kata itu terkandung penyesalan, kesedihan yang mendalam dan mencela takdir Allah karena tidak mendapat sesuatu yang di inginkannya.
Allah ta’ala telah mengingatkan kita dengan firmannya:
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami mewujudkannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu , dan tidak pula terlalu gembira dengan apa yang Dia berikan untukmu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Al-Hadiid : 22-23).
Lukisan, patung manusia jika dipajang di dalam rumah bisa mengundang bangsa jin dan menghalangi turunnya malaikat, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sungguh jelas larangan untuk memajang makhluk bernyawa yang memiliki ruh yaitu manusia dan hewan, tidak termasuk lukisan pemandangan atau tumbuh-tumbuhan. Menurut Syekh Muhammad bin Shaleh Al Khusaemin jika masih ada gambar itu maka harus dihapus salah satu wajahnya atau badannya karena tidak menunjukan bentuk asli yang hakiki, yang dimaksud gambar bisa berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi seperti patung. Para ulama dari kalangan madzhab Syafi’i mengharamkannya meskipun bentuknya tidak utuh, misalnya kepala begitupula dengan gambar imajinatif misalnya manusia memiliki sayap. Menurut sebagian ulama tetap diharamkan melukis dan membuat patung makhluk bernyawa tentu berbeda dengan foto atau video karena menurut Syekh Khutsaemin bukan termasuk melukis yang dilarang dalam Syariat Islam. Wallahu A’alam.
Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali adanya bahaya yang mengancam agama dan akhlak manusia. Na’udzubillah.
0 comments:
Post a Comment